ð REKAYASA REPRODUKSI
Yaitu
suatu usaha manusia untuk mengembangkan makhluk hidup dengan cara
rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara
alami.
ð JENIS-JENIS REKAYASA REPRODUKSI
a. Kultur Jaringan
Memanfaatkan
sifat totipotensi (kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu
yang sempurna), yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tumbuhan.
Teori ini digagaskan oleh G.Heberlandt pada tahun 1898, yang berasal
dari jerman dan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrant, Ruker. Pada teknik,
kita hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman dan jaringan yang kita
ambil untuk dikultur disebut eksplan, contohnya : ujung batang, ujung daun, dan ujung akar. Kita dapat melakukan kultur jaringan dengan cara :
1. Mensterilkan eksplan (direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
2. Gunakan botol/tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Media tersebut disterilkan dengan mesin khusus yang disebutautoklaf.
3. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru).
4. Kalus yang tumbuh dapat dipotong-potong untuk dipisahkan dan ditanam dimedia lain.
Keuntungan menggunakan kultur jaringan :
- Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
- Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan fifst tanaman induknya.
- Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
- Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
- Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakannya.
b. Kloning
Kloning
merupakan perkembangbiakan secara vegetatif,kloning akan berhasil
apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan
embrio (sel telur) termasuk germa (sel yang menumbuhkan telur dari
sperma). Penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat
satu/lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.
Kloning ditemukan oleh Dr.Ian Willmut pada tahun 1997 di skotlandia.
Sebagai contoh yaitu cara kloning domba dolly :
1. Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
2. Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
3. Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
4. Sel telur dikembalikan ke uterus domba donor sel telur.
5. Sel
telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus
domba kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil
kloning.
c. Makhluk hidup transgenik
Disebut GMOS (Genetically Modified Organism),
teknik ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat yang baru,
teknik ini dikenal dengan sebutan rekayasa genetika atau teknologi
plasmid. Aplikasinya antara lain :
a. Produksi Insulin
Menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri.
b. Menciptakan bibit unggul
1. Penakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan
2. Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen.
3. Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.
- Hibridiasi
Persilangan
antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul.
Hasil dari hibrid adalah yang memiliki sifat perpaduan dari kedua
induknya,contohnya : jagung, tebu, dan anggrek.
d. Inseminsai Buatan
Pembuahan
atau fertilasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang
disuntikkan pada kelamin betina. Fertilasi ini tidak membutuhkan hewan
jantan tetapi hanya membutuhkan spermanya saja. Teknologi ini
menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-800 sampai -200).
e. Bayi tabung
Bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung, prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Sel
telur yang mengalami ovulasi pada induk/wanita diambil dengan suatu
alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi
yang ada pada rahim wanita hamil.
b. Sel telur dipertemukan dengan sperma dibawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilasi.
c. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan kedalam tabung.
ð DAMPAK REKAYASA REPRODUKSI
- Dampak positif :
1. Menciptakan bibit unggul
2. Meningkatkan gizi masyarakat
3. Melestarikan plasma nutfah
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia
5. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan dengan jalan pintas bayi tabung
- Dampak negatif :
1. Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit
2. Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami
3. Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain
4. Mengganggu proses seleksi alam
ð BIOTEKNOLOGI
Prinsip-prinsip
dari ilmu teknologi untuk memproses materi melalui agen biologi agar
dapat meningkatkan nilai tambah. Pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan
umat manusia. Rekayasa genetika dilakukan dengan cara menyisipkan
sepotong gen yang memiliki sifat tertentu ke dalam sel lain. Contoh :
bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan virus untuk
menghasilkan vaksin.
ð PRODUK-PRODUK BIOTEKNOLOGI
1. Boiteknologi konvensional :
Bioteknologi
yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk
dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim
tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang
diinginkan.
- Manfaat bioteknologi konvensional :
a. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman
b. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru yaitu nata de coco.
c. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan
d. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
2. Bioteknologi modern :
Bioteknologi
yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan yaitu
pemutusan dan penyambungan DNA dengan cara kultur jaringan, kloning dan
fusi sel (meleburkan sel antara jenis yang berbeda seperti sel manusia
dengan sel tikus untuk memproduksi antibodi).
3. Tanaman hidroponik
Tanaman
yang ditanam dengan menggunakan media selain tanah, misalnya pasir,
arang sekam, batu apung, batu kali, dan air. Hidroponik ditemukan oleh
DR.W.F Geri Che dari Universitas California tahun 1936.
- Keuntungan penanaman dengan hidroponik :
a. Tidak menggunakan lahan yang luas
b. Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah
c. Menghasilkan tanaman yang bersih dan bermutu
Contoh tanaman hidroponik : tomat, melon, paprika, dan timun.
4. Tanaman aeroponik
Yaitu
penumbuhan tanaman dengan membiakkan akar-akarnya bergantung. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan cara menyemprotkan unsur hara secara periodik.
Cara kerja penanaman secara aeroponik tidak jauh beda dengan penanaman
secara hidroponik, bedanya hanya terletak pada media tanam. Jika
penanaman secara hidroponik menggunakan media tanam berupa air, arang
sekam, pasir dan batu, sedangkan penanaman secara aeroponik tidak
membutuhkan media padat , hanya cukup dibiarkan bergantung. Contoh
tanaman aeroponik : bunga anggrek dan tanaman sayuran. Teknik ini telah
banyak dilakukan oleh banyak orang karena caranya yang sederhana dan
peralatannya pun mudah didapat
SUMBER 2
- Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami.
- Rekayasa reproduksi dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan, kloning, DNA rekombinan, hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
- Kultur jaringan adalah teknik mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
- Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.
- DNA rekombinan, yaitu teknik menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat tertentu ke dalam sel lain.
- Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul.
- Inseminasi buatan adalah pembuahan yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina.
- Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung.
- Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Menciptakan bibit unggul, Meningkatkan gizi masyarakat, Melestarikan plasma nutfah, Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia, Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
- Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit, Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami, Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain, Mengganggu proses seleksi alam.
- Bioteknologi adalah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia.
- Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa.
- Bioteknologi konvensional mempunyai beberapa manfaat, yaitu: Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman, Menciptakan sumber makanan baru, Membuat makanan yang tahan lama, Meningkatkan perekonomian rakyat.
- Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menciptakan bibit-bibit unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya
SUMBER 3
Teknologi reproduksi dan bioteknologi terbagi 2, yaitu :
a. Rekayasa Reproduksi
b. Bioteknologi
A. Rekayasa Reproduksi
Rekayasa
reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk
hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang
berlangung secara alami.
Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang kita kenal, antara lain dengan cara :
Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang kita kenal, antara lain dengan cara :
Ø Kultur jaringan
Ø Kloning
Ø Hibridisasi
Ø Inseminasi buatan
Ø Bayi tabung
Dibawah ini adalah penjelasannya, mari kita simak bersama :
1. Kultur Jaringan
Pelaksanaan
teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman.
Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini,
kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak
dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya
memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan.
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
· Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
· Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
· Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
· Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar.
Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus yang disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Kultur jaringan
dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika
sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam.
Contoh tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga,
tebu, dan anggrek.
Keuntungan dari kultur jaringan adalah:
· Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
· Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
· Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
· Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
· Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.
2. Kloning
Kloning adalah
penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu
atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.
Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan
Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah
direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba
hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
· Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
· Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
· Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
· Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
· Sel
telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus
domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari
kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning akan
berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan
menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel
yang menumbuhkan telur dari sperma.
3. Makhluk Transgenik
Makhluk hidup
transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms)
yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor
keturunan untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan
rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan
dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan
individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si
pembuat.
Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit kencing manis.
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:
Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit kencing manis.
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:
· Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida mematikan hama.
· Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.
· Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.
4. Hibridisasi
Hibridisasi
adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki
sifat unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat
perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan
dan hewan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah
jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
5. Inseminasi Buatan
Inseminasi
buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur
dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi
ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya
saja.
Inseminasi
buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan
dengan bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang
bersamaan. Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal
supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.
Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya. Hal ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke negara lain.
Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya. Hal ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke negara lain.
6. Bayi Tabung
Bayi tabung
adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi
buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar
sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama
merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
· Sel
telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan
suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti
kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
· Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
· Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
· Jika
sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan
menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam
rahim induknya semula.
Dampak Rekayasa Reproduksi :
Rekayasa
teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun
bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan
dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan
manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.
Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
· Menciptakan bibit unggul.
· Meningkatkan gizi masyarakat.
· Melestarikan plasma nutfah.
· Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
· Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
· Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.
B. Bioteknologi
Bioteknologi adalah
cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(Bakteri,fungi,virus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Dalam
bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi,genetika, kimia, matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan
yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.
Perubahan sifat
Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain
· Jagung resisten hama serangga
· Kapas resisten hama serangga
· Pepaya resisten virus
· Enzim pemacu produksi susu pada sapi
· Padi mengandung vitamin A
· Pisang mengandung vaksin hepatitis
Bioteknologi terbagi 2, yaitu :
a. Bioteknologi Konvensional/tradisional
b. Bioteknologi Modern
Dibawah ini penjelasannya, mari kita simak
1. Bioteknologi Konvensional/Tradisional
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah
bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya
termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi
masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya
penggunaan enzim
1. Pengolahan Bahan Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat
yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar
lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt,
yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua
bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang,
selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC.
Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat
dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan
dapat diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan
keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam
susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan
pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC.
Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan
bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan
dadih padat, kemudian ditambahkan enzim rennin dari lambung sapi muda
untuk mengumpulkan dadih. Enzim rennin dewasa ini telah digantikan
dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya
dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan
ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar
matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan
sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis danLectonostoceremoris.
Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu
diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak
mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
b. Produk makanan nonsusu
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama
dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak
menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat
berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe
kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan
menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe
sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui
manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari
masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat
beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas
penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang
baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat
mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan
duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol,
dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner,
penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan
dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora
mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe
paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaituRhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae.
Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai
dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai
sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat dari
bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang
berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut
berdasarkan pengalaman.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi
modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa
DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan
memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan,
dan hewan.
Beberapa contohnya antara lain :
1.
|
Bibit tanaman yg seragam, diperoleh
dengan melalui tehknik kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat
dihasilkan / diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar,
Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan
antara lain :Papaver somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ).
|
2.
|
Antibodi monoklonal, merupakan
sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua
jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi
hibridoma / DNA rekombinan.
|
3.
|
Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.
|
4.
|
Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik
|
5.
|
Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.
|
6.
|
Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
|
7.
|
Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteriRhizobium sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens
|
8.
|
Hewan transgenik, hasil
rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan
biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti
hemofili
|
9.
|
Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetik
|
10.
|
Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
|
11.
|
antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetik
|
12.
|
Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus
|
0 komentar:
Posting Komentar