A. Pengertian Kelangsungan Hidup
Kita ketahui bahwa tidak ada makhluk hidup di muka bumi ini yang mampu
bertahan hidup tanpa mengalami kematian, karena setiap makhluk hidup
memiliki waktu kehidupan atau umur yang terbatas. Misalnya umur pohon
kelapa jauh lebih lama daripada umur pohon jagung. Bagaimanapun
sempurnanya perawatan suatu tanaman, jika tanaman tersebut telah
mencapai batas usia maksimal maka akan mati. Pada pohon pisang, setelah
berbuah bisa dipastikan akan segera mati. Namun, jika kamu amati dengan
seksama, sebelum berbuah dan akhirnya mati, pohon pisang tersebut
menumbuhkan tunas baru pada bagian bonggolnya. Tumbuhnya tunas tersebut
mengakibatkan tanaman pisang tetap terjaga kelangsungan hidupnya,
meskipun induk pohon pisang telah mati. Pertumbuhan pohon pisang silih
berganti secara alamiah. Hal tersebut tentunya juga terjadi pada makhluk
hidup lain termasuk hewan dan manusia.
Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan
kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya supaya
tetap lestari. Tetapi, karena keserakahan makhluk hidup yang lebih
tinggi tingkatnya dan ketidakpedulian manusia akan kelestarian
lingkungan hidup telah merusak ekosistem yang baik. Telah
menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.
menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.
Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai saat ini karena
berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat bereproduksi
dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika makhluk yang hidup pada zaman
dulu tidak mampu bertahan dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis
makhluk hidup itu akan punah seperti dinosaurus. Kelangsungan hidup
organisme dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi terhadap lingkungan,
seleksi alam, dan perkembangbiakan.
B. Adaptasi
1. Pengertian
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat
dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian
kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan
lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk
adaptasi, yaitu:
a. adaptasi fisiologi
b. adaptasi tingkah laku,
c. adaptasi morfologi.
a. adaptasi fisiologi
b. adaptasi tingkah laku,
c. adaptasi morfologi.
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam suatu
makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat
hidupnya. Perubahan ini bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis
sehingga bisa diwariskan kepada keturunannya.
2. Jenis-jenis Adaptasi
a. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi
kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini
berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati.
1.Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan
ikan sungai. Ikan air laut menghasilkan urine lebih pekat dibandingkan
dengan ikan sungai. Hal ini dikarenakan kadar garam air laut lebih
tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam
menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum.
Akibatnya, .kadar
garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan
cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
2. Kekebalan serangga terhadap insektisida akan meningkat (menjadi kebal) karena penggunaan insektisida secara terusmenerus.
3.Hewan-hewan herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu denganbantuan enzim selulose.Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi dengan lingkungannya secara fisiologi.
4.Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darahmerah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.
3.Hewan-hewan herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu denganbantuan enzim selulose.Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi dengan lingkungannya secara fisiologi.
4.Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darahmerah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.
5.Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
Jumlah sel darah merah orang yang hidup di
daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah
pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen. Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di udara.
6. Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk
membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan
serbuk sarinya mudah melekat. Akar dan daun pada tumbuhan tertentu
dapat menghasilkan zat kimia yang berbau khas yang dapat menghambat
tumbuhan lain di dekatnya. Contoh di atas termasuk dalam adaptasi
fisiologi.
b. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan
mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil belajar maupun
insting/naluri sejak lahir. Terdapat dua macam tingkah laku, yaitu
sebagai berikut.
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.
Mimikri adalah
kemampuan untuk meniru bentuk, suara, dan tingkah laku seperti hewan
lain sehingga akan dikira predator atau hewan yang beracun atau
berbahaya. Migrasi juga merupakan bentuk adaptasi tingkah laku dengan
cara bergerak dari satu kawasan ke kawasan lain dan kemudian kembali
lagi. Hewan bermigrasi dengan berbagai alasan antara lain memperoleh
iklim yang baik, makanan yang cukup, tempat yang lebih aman, dan
kepentingan perkembangbiakan.
Hewan yang hidup di daerah kutub atau daerah yang mengalami pergantian
empat musim yang perbedaan suhunya ekstrim, biasanya melakukan
hibernasi. Hibernasi adalah tidur dalam jangka waktu yang lama ketika
suhu lingkungan rendah. Aktivitas tubuh seperti denyut jantung dan napas
sangat pelan sehingga hanya memerlukan energi/makanan yang sedikit.
Contohnya kelelawar, ular, dan beruang kutub. Selama hibernasi hewan
menggunakan lemak dalam tubuh sebagai sumber energi.
Kucing mengincar mangsanya dengan cara mendekam. Ketika mangsa mendekat
dan lengah, maka kucing akan meloncat dan menerkam mangsanya. Tingkah
laku demikian untuk menghemat energi. Lain halnya dengan cicak. Cicak
akan memutuskan ekornya pada saat berada
dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.
dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.
c. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan
bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan
hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena
tampak dari luar.
Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga melakukan beragam
adaptasi morfologi untuk menyesuaikan dengan tempat hidup dan jenis
makanannya. Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti
ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi
disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging
berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut,
duri, sisik, dan bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya sehingga dapat membantu hewan untuk tetap bertahan hidup.
Contoh yang lain adalah variasi tulang belakang dan sirip pada ikan pari
disebabkan perbedaan suhu saat pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura
ditentukan oleh variasi temperatur saat inkubasi (pengeraman), serta
bentuk paruh dan kaki burung bervariasi sesuai dengan jenis makanan dan
habitatnya.
Burung kolibri memiliki paruh panjang dan runcing. Paruh ini digunakan
untuk menghisap madu. Serangga juga beradaptasi dengan lingkungan
melalui bentuk organ tubuhnya. Organ tubuh jangkrik dan belalang yang
digunakan untuk beradaptasi adalah mulut. Mulut kedua hewan tersebut
mempunyai rahang bawah dan atas yang kuat.
Selain hewan, tumbuhan juga beradaptasi dengan lingkungannya melalui bentuk tubuhnya, yaitu:
1) Tumbuhan Xerofit
Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai untuk bertahan
hidup pada suhu yang ekstrim panas dan kekurangan air. Contohnya adalah
kaktus dan sukulen. Kaktus dapat bertahan hidup dalam kondisi kering.
Bentuk adaptasinya yaitu daun tidak berbentuk lembaran sebagaimana
tumbuhan lainnya, tetapi mengalami modifikasi menjadi duri atau sisik.
Kaktus mampu menyimpan air pada batangnya. Seluruh permukaannya dilapisi
oleh lilin untuk mengurangi penguapan. Sistem perakarannya panjang
untuk mencapai tempat yang jauh yang mengandung air.
2) Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Adaptasi morfologi
yang dilakukan antara lain memiliki rongga udara di antara sel-sel
tubuhnya sehingga dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak di
permukaan atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng gondok,
dan teratai.
3) Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan
basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun yang tipis dan lebar.
C. Seleksi Alam
Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi berarti pemilihan, dan alam
berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
1. Faktor penyeleksi alam
Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Suhu lingkungan
Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang
berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.
berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.
b. Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer
makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi
perebutan makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya
akan dapat berlangsung hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak
mampu bersaing dalam perebutan makanan akan tereliminasi dan punah.
c. Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi
yang berklorofil. Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk
pembentukan makanan.
2. Kepunahan makhluk hidup
Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis
makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan lagi
sekarang. Tetapi ada juga yang masih hidup sampai sekarang yaitu capung.
Capung adalah hewan yang hidup pada jaman karbon sampai sekarang. Hewan
lain yang hampir mirip dengan hewan yang telah punah adalah kadal dan
komodo. Ketiga hewan tersebut adalah hewan yangtergolong dalam fosil
hidup.
Dinosaurus merupakan contoh hewan yang telah punah. Para ilmuan
berpendapat bahwa yang menyebabkan kepunahan hewan ini adalah perubahan
iklim. Iklim yang terganggu akan menyebabkan kematian banyak jenis
tumbuhan sehingga dinosaurus herbivor tidak bisa mendapatkan makanan.
Sedangkan Dinosaurus karnivor dapat bertahan hidup untuk sementara.
Tetapi dengan berjalannya waktu, hewan karnivorpun mati.
Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi proses seleksi alam.
Perburuan liar, penangkapan, perusakan habitat, pencemaran lingkungan
dapat mempercepat laju seleksi yang tidak alami. Akibat rusaknya
habitat, banyak hewan liar yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang
sesuai dengan lingkungan alaminya. Mereka harus berjalan
berkilo-kilometer untuk memperoleh makanan yang cukup.
Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang hampir punah.
Contohnya adalah harimau jawa, badak bercula satu, badak bercula dua,
dan burung jalak bali. Hewan yang hampir punah tersebut disebabkan
karena kerusakan habitat oleh manusia, perburuan liar, kemampuan
adaptasinya rendah, serta tingkat reproduksi yang rendah.
D. Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk melangsungkan
kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan
punah. Misalkan pada suatu perkebunan terdapat populasi belalang yang
terkena radiasi, sehingga belalang jantan menjadi mandul dan tidak dapat
melakukan perkawinan dengan belalang betina. Ketidakmampuan belalang
untuk berkembang biak akan menyebabkan belalang di perkebunan tersebut
punah. Jadi, belalang tersebut tidak dapat menjaga kelestarian jenisnya
karena tidak mampu berkembang biak.
Makhluk hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan rendah.
Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah
menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ilalang, dan
enceng gondok.
Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit
menjaga kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya
beranak sekali dalam dua tahun dan setiap kali beranak hanya seekor.
Demikian pula badak, komodo, kancil, burung merak, jerapah, harimau, dan
ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu 10 tahun.
Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan
yang terancam kelestariannya.
Selain hewan, tumbuhan juga dilindungi oleh negara karena kelangkaan
dan daya berkembang biaknya rendah. Misalnya tumbuhan yang dilindungi
oleh negara adalah bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan
Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan gaharu
dilindungi oleh negara
sumber 2
Kompetensi Dasar :
- Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan
- Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup
Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.- Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung
bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya
sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk
mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk
menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging
mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon
dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga
dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
- Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
- Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
- Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
- Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya. Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi
karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya
terletak di bagian dalam tubuh. Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
- Adaptasi Fisiologi pada Manusia
- Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
- Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
- Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
- Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor
(pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan
daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis
makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim
pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai
sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang
daripada usus karnivor:
- Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
- Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
- Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan
dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi
ini. Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.
- Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
- Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
- Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
- Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
- Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
- Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
- Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
- Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan.
Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih
organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di
alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
0 komentar:
Posting Komentar