Efek Buruk & Fakta Mengerikan Narsis, Selfie, dan Social Media
Siapa yang suka narsis? Seneng
selfie dan upload di socmed? Nah tau ga sih, ternyata banyak peristiwa
mengerikan akibat hal ini? Inilah berbagai kasus sebagai bukti bahwa
narsis, selfie, dan social media bisa berujung bunuh diri dan bullying
yang tiada hentinya. Pas gue ga abis pikir juga, narsis banget mau bunuh
diri sampe di upload ke social media dulu.. yah inilah fenomena remaja
sekarang ini. Makanya, hati-hati ya kalo ketagihan selfie! Jangan terlalu narsis!
1.Gara-gara Selfie Berbuat Kriminal
Inilah aksi nekat Erandy Elizabeth Gutierrez (16) yang membunuh sahabatnya gara-gara selfie. Berdasarkan berita dari New York Daily News, membunuh Anel Baez karena marah dan balas dendam. Kemarahannya disebabkan ulah Anel yang meng-upload foto selfie Elrandy berpose nude ke Facebook.
Saat Anel mengundang ke rumahnya
untuk berbaikan, Erandy justru memanfaatkan kesempatan ini untuk
membalas dendam. Dia menikam sahabatnya dengan 65 tusukan. Setelah
pembunuhan itu, Erandy melarikan diri dan menutup keterlibatannya. Dia
bahkan menghadiri pemakaman Anel dan ditangkap polisi di tempat
tersebut.
Sebelum melakukan pembunuhan, Erandy sempat mengirimkan pesan ancaman pada Anel. "It may seem that I am very calm, but in my head I have killed you at least three times," tulisnya di Twitter. Dia bahkan mengancam akan mengubur Anel sebelum tahun ini berakhir. Seram banget!
2. Selfie Jelek, Nekat Bunuh Diri
Nggak cuma menjadi penyebab remaja berbuat kriminal. Percaya atau nggak, selfie juga menyebabkan seorang remaja di Inggris nekat bunuh diri. Danny Bowman (19) merupakan remaja penggemar selfie. Bayangin aja, hampir 10 jam dalam sehari Danny bisa mengambil 200 gambar dirinya melalui kamera handphone. Sayangnya, nggak ada satu pun foto sempurna menurutnya yang berhasil didapatkan.
Perilaku anehnya ini menyebabkan
Danny dikeluarkan dari sekolah karena terlalu sering membolos. Dia
bahkan tidak keluar rumah selama enam bulan dan kehilangan berat badan
sampai 13 kg. Biasanya setiap mengambil sebuah foto, Danny akan
memeriksa tiap foto selama berjam-jam. “I was constantly in search
of taking the perfect selfie and when I realised I couldn’t I wanted to
die. I lost my friends, my education, my health and almost my life,” ujar Danny.
Saking frustrasinya tidak
mendapatkan foto yang sempurna, Danny pun memutuskan bunuh diri dengan
menelan berbagai macam obat. Beruntung, ibunya yang melihat aksi Danny
langsung menggagalkan dan membawanya ke psikiater. Lucky him!
3. Ditinggal Pacar, Bunuh Diri
Cewek bernama Jojo Tsai (20) yang
hidup di Shanghai bunuh diri dengan melompat dari gedung apartemen
tempat tinggalnya. Patah hati setelah dua minggu putus dari pacar jadi
alasannya melakukan tindakan ini. Yang bikin ngeri, Jojo memotret
detik-detik sebelum dia melompat dari gedung dan mem-posting foto-foto tersebut di akun Instagram.
Jojo mem-posting foto
dirinya duduk di pinggir apartemen beberapa saat sebelum dia memutuskan
melompat. Di akun Instagram juga ada beberapa foto yang diambil di hari
yang sama, seperti foto Jojo yang membakar barang-barang dari mantannya
sampai ketika dia berdandan. Lewat sejumlah foto, cewek cantik
ini berusaha meninggalkan sejumlah pesan untuk mantan pacarnya. Jojo
menuliskan bagaimana dia berusaha mengatasi patah hati, dengan
bersenang-senang dan pergi dengan beberapa cowok tapi selalu gagal. “All of this I cannot forget, can never forget, unless I die,”tulisnya. Seram banget!
4. Bunuh Diri Akibat Bullying Di Socmed
Kasus mem-posting pesan bunuh diri juga pernah terjadi di Kanada pada 2012 lalu. Lewat Youtube, Amanda Todd, 15, mem-posting video tentang penderitaannya di-bully. Video berjudul My Story: Struggling, Bullying, Suicide and Self Harm menampilkan
sosok Amanda membalik-balikan kartu yang bertulis kisahnya. Di video
tersebut, Amanda menceritakan bagaimana dia dilecehkan oleh seseorang di
sosial media. Foto topless Amanda disebarkan sehingga dia
dijauhi teman-temannya. Amanda pun mengaku pernah melakukan beberapa
percobaan bunuh diri. Di akhir video, Amanda juga menunjukkan foto luka
akibat dia menyakiti diri sendiri. Sebulan setelah video di-posting melalui sosial media, Amanda ditemukan tewas gantung diri.
Beberapa kasus ini lagi-lagi menunjukkan salah satu fenomena yang mengerikan dari media sosial, ketika sosmed menjadi tempat meninggalkan pesan bunuh diri. Yang jadi pertanyaan besar, kenapa sih fenomena ini bisa terjadi?
Cek dibawah!!
1. Selfie Indikator Kurang PeDe
Menurut Dr. Pamela Rutledge, dikutip dari artikel Psychology Today, selfie merupakan indikasi dari narsis, mencari perhatian, dan self indulgence. Remaja yang terlalu banyak mengambil gambar selfie,juga
dipercaya Rebecca, sebenarnya merupakan tindakan dan aksi remaja yang
memerlukan bantuan dalam meningkatkan rasa percaya dirinya. “Terlalu
asyik dengan selfie dapat menjadi indikator kurangnya rasa percaya diri pada remaja,” ujarnya. Nah, kamu yang merasa ketagihan selfie hati-hati ya!
2. Narsis Jadi Penyebab!
Menurut Liza M. Djaprie, psikolog
dari Klinik Kesehatan Jiwa Sanatorium Dharmawangsa, bunuh diri biasanya
dilakukan oleh orang yang merasa frustasi dan tidak menemukan jalan
untuk menyelesaikan permasalahan. Ketika seorang remaja yang melakukan
bunuh diri, mem-postingpesan atau foto-foto tentang niatnya bunuh diri lewat social media, biasanya ada dua motif yang menjadi latar belakangnya.
Motif pertama adanya keinginan untuk
membuat orang yang menyakitinya merasa bersalah. “Logika ini kesannya
memang salah kaprah. Tapi, ketika pelaku bunuh diri mem-posting foto
atau pesan di media sosial, biasanya dia bermaksud agar orang yang
pernah menyakitinya membaca atau melihat pesan tersebut. Kemudian, dia
berharap orang yang menyakitinya ikut merasa bersalah karena keputusan
bunuh diri yang diambil,” jelas Mbak Liza.
Narsis jadi faktor lain yang menyebabkan beberapa remaja yang bunuh diri ini mem-posting pesan di media sosial, “Dengan mem-posting pesan
tersebut Si Pelaku bunuh diri berharap dunia tahu masalah apa yang
dihadapi sehingga dia mengambil keputusan bunuh diri. Ini bisa dibilang
narsis juga.”
0 komentar:
Posting Komentar