1. Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi makhluk hidup adalah
kemampuan setiap makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, agar tidak mengalami kepunahan.
Adaptasi ada 3 jenis, yaitu :
Adaptasi Morfologi
Adalah adaptasi melalui perubahan bentuk organ tubuh bagian luar.
Contoh :
- Bentuk kaki unggas berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Misalnya, kaki itik berselaput agar mudah dalam berenang.
- Bentuk paruh unggas berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Misalnya, paruh burung elang kuat untuk mencabik mangsanya berupa daging.
- Teratai memiliki daun yang lebar dan tipis.
- Tumbuhan xerofit (hidup di gurun), seperti kaktus mempunyai resapan dalam tubuhnya untuk menyimpan air.
- Tumbuhan hegrofit (lembab), seperti talas mempunyai daun yang lebar dan relatif tipis, karena berada di lingkungan lembab.
- Unta mempunyai punuk di punggungnya untuk cadangan air. Penggunaanya, jika unta tersebut dalam keadaan haus, atau kurang air saat waktu di gurun yang panas, air yang tersimpan di punuknya akan otomatis membasahi seluruh tubuhnya.
- Telinga gajah sangat lebar agar bisa mendengar jeritan gajah lain sepanjang 5 km.
- Belalai gajah juga panjang untuk mempermudah dalam menghisap air.
Adaptasi Fisiologi
Adalah adaptasi yang melalui fungsi kerja organ tubuh bagian dalam makhluk hidup.
Contoh :
- Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. Hal ini disebabkan karena air laut mempunyai kandungan garam yang lebih daripada air tawar.
- Rayap dan Teredonefalis yang hidup di galangan kapal, dapat mencerna kayu dengan bantuan enzim selulose yang terdapat di dalam tubuhnya.
- Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di daerah pegunungan lebih banyak daripada kandungan sel darah merah pada orang yang tinggal di dataran rendah.
- Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya (fungsi akomodasi lensa).
- Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan.
- Pembuluh darah manusia akan mengkerut pada musim dingin, dan akan melebar pada musim panas.
- Cacing tanah mengeluarkan zat kapur untuk menetralkan asam di kerongkongannya.
Adaptasi Tingkah Laku
Adalah adaptasi dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Contoh:
- Cecak dan kadal memutuskan ekornya saat terancam bahaya.
- Paus dan lumba-lumba muncul ke permukaan air laut untuk mengambil oksigen.
- Rayap yang buta membuat terowongan dari tanah untuk menuntunnya ke sumber makanan/sarangnya. Jadi dengan begitu, jalan rayap akan lebih efektif. Tidak melewati jalan luar. Karena, dengan membuat terowongan akan langsung tertuju dengan sumber makanan yang terdeteksi dengan indra penciuman-nya.
- Kuda dan kerbaunil berkubang di air saat udara panas. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada kulit-nya yang sensitif tersebut.
- Hewan kutub melakukan hibernasi (tidur panjang) untuk menghemat energi.
- Tumbuhan tropofit (kering) merontokkan daunnya ketika kemarau untuk mengurangi penguapan. Misalnya, pohon Jati.
- Hewan kaki seribu akan menggulung jika disentuh karena tubuhnya merasa terancam.
- Bunglon mengubah warna kulit sesuai lingkungan-nya untuk mengecoh musuhnya
2. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses alam yang dapat memilih organisme mana yang mampu bertahan hidup di alam.
Faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi alam, antara lain.
1. Suhu lingkungan
2. Makanan
3. Cahaya matahari
Contoh :
Sebelum industri dan pabrik-pabrik banyak
ditemukan, kupu-kupu dengan bebasnya terbang ke mana-mana. Tapi,
setelah berkembangnya industri dan pabrik-pabrik, kupu-kupu tersebut
punah. Contoh yang lain sobat bisa cari sendiri.
Perbedaan Suaka Margasatwa dengan Cagar Alam
Perbedaan Suaka Margasatwa dengan Cagar Alam hanya terletak
pada fungsinya saja. Suaka Margasatwa didirikan hanya untuk melindungi
dan mempertahankan fauna yang mengalamai kepunahan. Sedangkan Cagar Alam
dibentuk untuk melindungi dan mempertahankan flora dan fauna yang
mengalami kepunahan.
Contoh :
1. Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh yang melindungi orang utan Sumatra, badak Sumatra, harimau Sumatra, dsb.
2. Suaka Margasatwa Way Kambas di Lampung yang melindungi gajah-gajah.
3. Cagar Alam Baluran di Banyuwangi, Jawa Timur yang melindungi berbagai macam flora dan fauna.
0 komentar:
Posting Komentar