Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar kedalam lingkungan air. Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air.
Dampak pemcemaran air antara lain:
- Perubahan warna, bau, dan rasa
- Perubahan Ph
- Eutrofikasi
- Timbulnya endapan Koloid
- Mengelola limbah cair industri dan rumah tangga sebelum dibuang ke perairan
- Tidak membuang sampah keperairan atau selokan
- Tidak membuang pestisida keperairan
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Bahan yang dapat mencemari tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu polutan yang dapat diuraikan secara alami (degadrable) oleh dekomposer, misalnya sisa hewan dan tumbuhan , dan polutan yang tidak mudah atau tidak dapat diuraikan (nonbiodegradable) secara alami, misalnya pestisida, logam, plastik, kaleng dan buangan limbah lainnya.
Polutan nondegradable dapat menyebabkan kualitas tanah menurun. Turunnya kualitas tanah terjadi karena bahan-bahan tersebut mengganggu kehidupan didalam tanah terutama aktivitas mikroba pengurai (dekomposer). Jika hal ini terjadi terus menerus, tanah akan kehilangan produktifitasnya (tidak dapat digunakan untuk pertanian). Akibatnya akan menyulitkan manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Peran manusia mengatasi pencemaran tanah:
- Memilah sampah yang mudah terurai dan sulit terurai
- Sampah organik digunakan untuk kompos
- sampah anorganik dapat didaur ulang lagi
- Penyuluhan tentang pengolahan sampah kepada masyarakat
- Membuang sampah pada tempat yang disediakan
- Penggunaan pestisida buatan dikurangi dan diganti pestisida alami
- Mengolah limbah industri sebelum dibuang
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati.
Damapak Pencemaran:
Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumi menjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan. Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global.
Peran manusaia mengatasi pencemaran udara antara lain:
- Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
- Dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi.
- Mengurangi penggunaan penggunaan CFC sehingga dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
- Mengadakan reboisasi
- Mencegah penebangan hutan secara liar
- Menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat.
Hilangnya pendengara manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat membunuh manusia pada tingkat 180db.
Peran manusia menanggulangi pencemaran suara:
- Membuat dinding kedap suara
- Menanam tananam yang dapat meredam suara sekitar rumah
- Mesin-mesin yang dapat mengeluarkan suara bising haruslah dilengkapi peredam suara
- Para pekerja haruslah menggunakan penutup telinga untuk mencegah telinga tuli.
0 komentar:
Posting Komentar