Bloco da Lama, istilah yang asing namun sangat akrab di telinga
masyarakat Brasil. Bagaimana tidak, istilah yang berarti mandi lumpur
itu merupakan festival jalanan yang sangat populer di Negeri Samba.
Bagi mereka, lumpur menjadi cara unik membebaskan diri dari panas matahari musim panas.
Jika
melihat catatan sejarah, Blonco da Lama dimulai di Paraty pada 1986.
Festival tersebut dipelopori oleh para remaja lokal yang harus berjuang
melintasi jalanan Paraty yang berlumpur tebal.
Ketika mereka
melintasi jalan, dalam sekejap, tubuh mereka terbalut lumpur hitam.
Merasa sudah terlanjur, mereka pun memutuskan mandi lumpur di jalanan
tersebut. Tidak dinyana, hampir 3 dekade kemudian, hal itu jadi festival
yang diminati banyak orang, termasuk turis mancanegara.
Setiap
tahunnya, ratusan bahkan ribuan orang mengunjungi Paraty hanya untuk
bermain lumpur. Mereka tidak lagi peduli akan penampilan yang
coreng-moreng dan acak-adul. Malah, beberapa orang bertindak lebih jauh
dengan berdandan bagai makhluk rawa, tubuh berlumur lumpur, lengkap
dengan topeng menyeramkan.
“Tidak boleh ada orang yang terlihat
bersih” adalah semboyan para partisipan Blonco da Lama. Setiap ada orang
baru yang datang ke Paraty, mereka yang sudah terlebih dulu belepotan
lumpur, langsung memeluk mereka yang “bersih”.
“Sangat menyenangkan, asli dan eksotis,” ungkap turis Perancis, Marion Douchet, dilansir Daily Mail.
Tidak perlu khawatir gatal-gatal, pasalnya lumpur di jalanan Paraty kaya mineral Atlantik yang justru baik bagi kulit.
Patricia
Azevedo, pemilik hotel di Paraty, yang setiap tahun mengikuti festival
tersebut, mengatakan bahwa lumpur membantu para turis dan warga setempat
mengalahkan intensitas panas yang tinggi di pertengahan musim panas.
Selain
mendinginkan kulit, Azevado mengungkapkan lumpur tersebut juga
bermanfaat menggantikan krim tabir surya, juga mencegah gigitan
serangga.
Kamis, 19 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar