Anda tentu mengenal istilah "bintitan". Gangguan pada mata ini,
datang dan perginya tak dapat diprediksi. Bisa lama, bisa juga sebentar.
Gejalanya pun tidak ada yang bisa memastikan. Hanya mitos yang banyak
memberi jawaban yang samar, mulai dari penyebab hingga penanganannya.
Untuk itu, kami mengupas lebih jauh tentang apa sebenarnya bintitan ini. Dokter Rahajeng, bersedia membagi pengetahuannya tentang hal ini.
Bintitan
atau dalam istilah medis disebut hordeolum, adalah benjolan kecil yang
tumbuh di sekitar mata. Ia muncul akibat infeksi bakteri (umumnya
Staphylococcus) pada kelenjar minyak, di tepi jajaran bulu mata atau di
bawah kelopak mata.
Penyebab dari terjadinya gangguan ini,
menurut Rahajeng, ditengarai oleh rasa lelah yang berlebihan, mata yang
kurang sehat, hingga masuknya bakteri ke mata. "Bisa terkena melalui
tangan, atau dari udara yang kurang bersih," ujar Rahajeng.
Hordeolum,
biasanya diawali dengan munculnya bercak merah dan ruam pada bagian
pinggir mata. Jika semakin parah, ruam tersebut akan membesar dan
menyebabkan munculnya pembengkakan berisi nanah.
"Bila bertambah besar, gangguan ini dapat menghalangi mata terbuka secara optimal, membuat penderita sulit melihat," ujarnya.
Namun, Rahajeng mengungkapkan, jangan panik dan takut ketika
mengalami gangguan ini. Sebab, hordeolum bukan sebuah gangguan serius
dan sebagian besar akan sembuh sendiri.
"Benjolan ini justru lebih sering menyebabkan rasa malu daripada sakit," ujarnya.
Untuk mempercepat peradangan kelenjar dan meredakan bintitan, Anda
dapat memberi kompres dengan menggunakan air hangat pada mata. Lakukan
kurang lebih 4 kali sehari selama 10-15 menit.
Tunggu hingga
nanah dalam bengkakan keluar dan menyisakan ruam pada mata. Setelah itu,
baru Anda bisa memberi antibiotik lokal untuk mata. Dengan begitu,
gangguan ini akan hilang dan mata akan terhindar dari gangguan bakteri
dan kuman. (art)
Kamis, 26 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar