Rabu, 18 Februari 2015

Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria

Kompetensi Dasar:
mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria serta peranannya bagi kehidupan.
A.      Pengertian
Setelah Carl Woose melakukan analisis molekular, maka Archaebacteria yang semula dikelompokkan dengan Eubacteria dalam Kingdom Monera sekarang menjadi kelompok yang terpisah. Sekarang Kingdom Monera tidak dipakai lagi dan sebagia gantinya muncul kingdom Archaebacteria dan Eubacteria.
B.      Archaeobacteria
1.       Ciri-Ciri Umum
  1. Susunan tubuh sangat sederhana, dinding sel tidak tersusun atas peptidoglikan;
  2. habitat pada lingkungan ekstrim yang tidak semua organisme mampu hidup di sana;
  3. terdiri atas satu sel yang hidup berkoloni atau berupa filamen berukuran kecil.
2.       Klasifikasi
Berdasarkan habitatnya, Archaeobacteria dibedakan menjadi:
  1. Metanogen
Hidup pada lingkungan anaerobik yang ekstrim seperti pada lumpur di dasar rawa dan danau, saluran pencernaan hewan dan manusia, serta di bawah lapisan es Greenland. Kelompok ini mampu menghasilkan gas metana (CH4) dari H2 dan CO2. Contoh: Lachnospira multiporus (memecah pektin), Succinomonas amylolytica dan Ruminococcus albus (memecah selulosa).
  1. Halofil
Habitat pada lingkungan yang berkadar garam tinggi 12 – 15% (sementara kadar garam air laut sekitar 3,5%). Contoh: genus Halobacterium, Halorubrum, Halococcus, dan Haloarcula.
  1. Termofil
Hidup pada lingkungan bersuhu tinggi dan bersifat asam. Contohnya genus Sulfolobus dan Pyrolobus fumarii.
C.      Eubacteria (Bakteri Sejati)
1.       Ciri-Ciri Umum
  1. Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 μm, lebar 1 – 2  μm, dan diameter 1 mikron;
  2. bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni);
  3. bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan;
  4. mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk;
  5. struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid;
  6. reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.



 
Gambar 3.1 Struktur Tubuh Bakteri
2.       Klasifikasi
  1. Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan:
1)      Bakteri heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri), dibedakan:
·      Saprofit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup. Contohnya Escherichia coli  
·  Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati. Contohnya Mycobacterium tuberculosis.
2)      Bakteri autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), dibedakan:
· fotoautotrof (menggunakan sumber energi cahaya matahari), contohnya bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin);
·    kemoautotrof (energi kimia), contohnya Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Nitrosococcus.
  1. Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibedakan:
1) Bakteri aerob (Membutuhkan O2 bebas), contohnya Nitrosomonas dan Mycobacterium tuberculosis.
2)  Bakteri anaerob (tanpa menggunakan O2 bebas), Contohnya Clostridium tetani dan bakteri denitrifikasi.
  1. Berdasarkan bentuknya, bakteri dibedakan:
Bentuk Bakteri
Macam
Contoh
1)      batang (bacillus)
a)      monobasilus
Escherichia coli
b)      diplobasil
Salmonella typhosa
c)      streptobasil
Bacillus anthracis
2)      bola (coccus)
a)      monokokus
Neisseria gonorrhoeae
b)      diplokokus
Diplococcus pneumoniae
c)      streptokokus
Streptococcus mutans
d)      sarkina
Thiosarcina rosea
e)      stafilokokus
Staphylococcus aureus
3)      spiral (spirillum)
a)      vibrio
Vibrio cholerae
b)      spirochaeta
Treponema paliidium
c)      spirillum
Thiospirillopsis floridana
       
d. Berdasarkan letak flagelanya, bakteri dibedakan:

1)      Atrik, tidak memiliki flagela.
2)      Monotrik, memiliki satu flagela dan melekat pada salah satu ujung sel.
3)      Lofotrik, memiliki banyak flagela dan melekat pada salah satu ujung sel.
4)      Amfitrik, memiliki satu flagela dan masing-masing melekat pada kedua ujung sel.
5)      Peritrik, memiliki flagela yang tersebar pada seluruh pemukaan sel.
3.       Peranan
  1. Bakteri yang menguntungkan manusia
1) Escherichia coli, penghuni colon manusia yang membantu membusukkan makanan dan pembentukan vitamin K.
2)      Lactobacillus casei, digunakan dalam proses pembuatan keju.
3)      Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco.
4)      Clostridium butiricum, penghasil asam butirat.
5)      Lactobacillus bulgaricus, untuk pembuatan susu masam (yoghurt).
6)      Streptomyces griceus, penghasil antibiotik streptomisin.
7) Bakteri nitrifikasi, membantu pembentukan nitrat dalam tanah, seperti Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
8)  Rhizobium leguminosorum, bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan polong-polongan, berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara
  1. Bakteri yang merugikan manusia
1)      Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC
2)      Treponema pallidum, penyebab penyakit raja singa (sifilis)
3)      Vibrio cholerae, penyebab kolera
4)      Shigella dysenteriae, penyebab disentri
A.      Alga Hijau-Biru (Cyanophyta)
1.       Ciri-Ciri Umum
a.       Fotoautotrof, melakukan fotosintesis;
b.      mengandung pigmen biru (fikosianin), hijau (klorofil), dan jingga (karotenoid);
c.       reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner (Cyanophyta bersel satu), dan  fragmentasi  (Cyanophyta bentuk koloni).
2.       Klasifikasi
-          Bersel satu: Gleocapsa, Chroococcus
-          Bentuk koloni: Polycyshis
-          Bentuk benang: Nostoc, Anabaena, Oscillatoria.
3.       Peranan
a.      Menyuburkan tanah dengan mengikat N2, contohnya Anabaena azollae
b.      Berperan sebagai fitiplankton dalam ekosistem perairan.
c.   Berperan sebagai vegetasi perintis karena dapat membuka kemungkinan organism lain untuk hidup ditempat yang sulit (batu-batuan, sumber air panas, air tercemar).
Contoh Soal Kompetensi dan Penyelesaian
1.       Proses reproduksi paraseksual pada bakteri dengan bantuan virus disebut ....
A.      transduksi
B.      transformasi
C.      fragmentasi
D.      konjugai
E.       translokasi
Penyelesaian
Reproduksi paraseksual disebut juga dengan reproduksi seksual pada bakteri, yang dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
·         konjugasi, terjadi jika dua individu berdekatan dan membentuk saluran bersama untuk menukar materi genetik dan sitoplasmanya.
·         Transformasi, merupakan pemindahan materi genetik (plasmid) antara dua individu yang berdekatan tanpa melalui saluran khusus.
·         Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantara virus (bakteriofage).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .