Cuaca ekstrem yang melanda New York, 17 Februari 2015, kembali
menyebabkan derasnya Air Terjun Niagara membeku. Suhunya turun drastis
hingga -14 derajat Celsius.
Seperti dilansir Reuters, ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, Januari dan Maret 2014, fenomena Air Terjun Niagara membeku juga sempat terjadi.
Ketika itu, air terjun raksasa yang membelah Amerika Serikat dan
Kanada bagian selatan ini membeku di bawah suhu -16 derajat celsius.
Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, fenomena ini juga pernah terjadi
pada tahun 1848.
Hawa dingin semakin terasa lewat hembusan angin yang membawa pengunjung bagai hidup mengarungi suhu -28 derajat celsius.
Jelas
saja, cuaca ini mempengaruhi keseharian 240 juta penduduk di Amerika
Serikat dan Kanada bagian selatan. Penduduk di kedua negara itu bahkan
sempat memprediksi bahwa suhu dingin akan membuat wisatawan tidak betah
dan beranjak pergi.
Tapi dugaan mereka meleset. Meski harus
melawan hawa dingin dan menggunakan baju berlapis serta jaket tebal,
wisatawan tetap datang dan bertahan mengabadikan momentum luar biasa
itu.
Meski membeku, kecantikan air terjun ini tidak pernah pudar.
Pemandangan luar biasa ini bahkan menjadi momentum penting bagi para
fotografer dan wisatawan yang ingin mengabadikan kejadian langka
tersebut.
Untuk sekedar informasi, air terjun niagara saat tak
beku, biasanya membawa 212.000 kaki kubik air perdetiknya. Kedalaman
rata-rata sungai Niagara adalah sekitar 16 kaki, dengan kecepatan arus 6
sampai 8 mil per jam. (ren)
Kamis, 19 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar