Siapa sangka, setiap pekannya sebanyak 17 juta foto selfie di-upload ke situs media sosial. Kebanyakan pengunggah foto selfie adalah para remaja. Rupanya, kegiatan para remaja ini membuat orangtua frustasi.
Setidaknya
itulah yang dirasakan oleh Tracy, ibunda dari Olivia Russell. Olivia
adalah anak seorang pengusaha di Ashford, Amerika Serikat. Olivia baru
berusia 15 tahun.
Tracy merasa cemas dan terserang frustasi melihat aksi selfie anak gadisnya itu. Berbagai pose selalu diabadikan Olivia melalui ponselnya.
"Sejak dua tahun terakhir dia menghabiskan waktu untuk selfie dan posting apa pun secara online,” ujar Tracy seperti dilansir dari Daily Mail.
Bahkan, sang ibu hingga berteriak menaiki tangga kamar Olivia, saat putrinya itu menggunggah foto ke media sosial.
Sementara
itu, Olivia mengaku awalnya ponsel pintarnya hanya untuk menerima dan
melakukan panggilan telepon. Namun, saat pergi ke restoran dan melihat
hidangan yang lezat dan disajikan cantik, dengan cepat ia mengabadikan
momen tersebut. Ia lantas mempublikasikannya ke media sosial.
“Saya tidak sabar untuk memasukkannya," ujar Olivia.
Biasanya, Olivia mengambil 12 gambar dan meng-upload ke enam media sosial yang berbeda.
Ulah anaknya yang kecanduan selfie
dan memamerkannya di dunia maya, menimbulkan kecemasan tersendiri bagi
Tracy. Ia sering melihat foto-foto anaknya menjadi perhatian pria. Dan
mereka saling kontak satu sama lain.
"Saya memintanya untuk menghapus orang-orang yang tidak saya kenal. Itu sangat mengerikan," ujar Tracy.
Ia sedikit lega lantaran Olivia selalu terbuka dengannya. Dia tahu semuanya sehingga Olivia tidak dapat merahasiakan apa pun.
"Aku mengambil ponsel darinya ketika dia tidak belajar saat akan ujian, tapi aku tidak membanting ponsel," kata Tracy.
Dan ketika Olivia tidak di rumah, Tracy dapat memastikan selalu tahu di mana Olivia berada. (ase)
Jumat, 27 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar