Dua peristiwa besar pada tahun 1908 dan 1928, yang merupakan akar
dari semangat perjuangan menuju gerbang kemerdekaan, keduanya muncul
karena adanya rasa kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan, tak
memandang suku, ras, etnis, semuanya merasa memiliki satu cita-cita
yaitu memperjuangkan terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Jadi bisa
dikatakan bahwa, kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa ini pada
waktu itu, adalah karena semangat persatuan dan kesatuan dari seluruh
masyarakat bangsa ini. Dari berbagai macam ras, suku, golongan, etnik,
agama, semuanya bersatu, terhimpun dalam satu kekuatan demi tercapainya
kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa besar tahun 1908, telah
melahirkan semangat nasionalisme yang begitu besar. Di jiwa dan raga mereka hanya ada satu nama yaitu Indonesia.
Kita masuk pada kenyataan yang terjadi saat ini. Seharusnya momentum
sejarah besar lahirnya kebangkitan nasional, bisa menjadi contoh dan
bukti konkrit betapa besar pengaruhnya persatuan dan kesatuan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa ini. Hal itu sudah terbukti, bahwa
perjuangan rakyat Indonesia sebelum lahirnya Boedi Oetomo, pada saat itu
masih bersifat kedaerahan. Dan hasilnya, jauh dari harapan untuk
mewujudkan kemerdekaan bangsa ini. Namun setelah berdirinya Boedi
Oetomo, dengan semangat persatuan dan kesatuan, dari berbagai daerah
melebur menjadi satu, perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan pun bisa
tercapai. Itulah bukti betapa besarnya pengaruh dari persatuan dan
kesatuan.
Semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh generasi-generasi
terdahulu, kini seolah hilang ditelan masa. Apalagi bagi para generasi
mudanya, yang memiliki ego sangat tinggi. Ini akan sangat berbahaya
untuk kemajuan bangsa. Bisa diambil contoh, mungkin pada masa dulu,
ketika ada yang bersenggolan entah di jalan atau dimanapun, meskipun
belum saling mengenal, mereka saling berebut untuk meminta maaf sambil
melempar senyuman. Tapi bila melihat keadaan sekarang, meskipun tidak
semuanya, namun seolah slogan “Senggol bacok” kerap diutamakan. Tak
ayal, kerusuhan hanya karena persoalan yang sepele saja kerap melanda di
masyarakat negeri ini. Mereka tak lagi menghormati kekayaan bangsa yang
memiliki beraneka ragam perbedaan ini.
Semangat nasionalisme, kecintaan kepada tanah air, hendaknya dipupuk
sejak sedini mungkin, sehingga nantinya akan tercipta generasi-generasi
yang dapat menjadikan negara ini menjadi negara yang kuat dan maju.
Ada beberapa faktor yang mungkin bisa dilakukan untuk bisa menumbuhkan semangat nasionalisme semenjak dini.
1. Faktor Keluarga
Keluarga memang memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan anggota keluarganya. Begitu pula dalam pengembangan
nasionalisme. Hendaknya ajarkan pada anak-anak semenjak dini untuk bisa
lebih tahu banyak tentang negaranya, tentang bagaimana sejarah
perjuangannya, mengenalkan pada anak-anak tentang pahlawan-pahlawan
kemerdekaan ataupun orang-orang yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Mengajak kepada anak untuk lebih sering mengunjungi tempat-tempat
bersejarah dan museum-museum. Ini juga secara tidak langsung dapat
menuntut orang tua untuk bisa belajar lagi lebih banyak mencintai tanah
air ini, sebab mereka memiliki kewajiban untuk mengajarkan kepada
anak-anaknya mengenai kecintaan pada tanah air dan bangsa.
2. Faktor Lingkungan
Setelah keluarga, keluar sedikit adalah lingkungan. Lingkungan juga
memiliki peranan yang sangat besar dalam menciptakan perkembangan pola
pikir masyarakat, terutama anak-anak. Anak-anak dalam usianya yang masih
labil, akan mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungan. Sehingga di sini
diharapkan dapat menciptakan suasana lingkungan yang dapat mengajarkan
kepada anak-anak ataupun generasi mudanya untuk bisa memiliki semangat
nasionalisme.
Bagaimana dapat menciptakan lingkungan yang bisa mengajarkan kepada
generasi muda memiliki kecintaan kepada tanah air? Tentu saja salah satu
faktornya adalah keteladanan dari pada generasi pendahulunya yaitu
generasi sekarang kita ini, yang merasa sebagai yang dituakan karena
sudah memiliki generasi peneruh, entah itu anak-anak kita, adik-adik
ataupun yang lainnya. Jangan harap anak-anak kita, adik-adik kita,
generasi muda penerus kita akan memiliki semangat cinta tanah air, kalau
kitanya saja tidak memberikan contoh bagaimana mencintai tanah air ini
kepada mereka. Sehingga, melihat fenomena yang terjadi sekarang ini,
misalnya anak-anak sekarang lebih hafal dan kenal tentang lagu-lagu yang
seharusnya bukan layak untuk dikonsumsi daripada dengan lagu-lagu
nasional, itu tidak sepenuhnya harus disalahkan kepada anak-anak ataupun
generasi mudanya, tapi akan lebih bijak bila bertanya dulu pada diri
sendiri, apakah kita juga sudah memberikan contoh yang baik kepada
generasi penerus tentang kecintaan kepada tanah air dan bangsa?
Jadi, lingkungan juga memiliki peranan yang penting untuk bisa
menumbuhkan semangat nasionalisme semenjak dini, terutama melalui
pendidikan keteladanan.3. Media
Arus media sekarang ini sudah tidak bisa dibendung lagi
penyebarannya. Perkembangannya sangat pesat dan mudah diakses oleh
siapapun. Melihat perkembangannya yang begitu pesat dan mudah untuk
diakses, media pun bisa memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkan
semangat nasionalisme.
Jika masyarakat kita sadar akan perkembangan media dapat membentuk
semangat nasionalisme, maka hendaknya semua pihak saling bekerjasama
untuk bisa memberikan wacana-wacana yang dapat menumbuhkan semangat
kecintaan kepada tanah air melalui media ini.
Kita lihat yang terjadi di masyarakat sekarang ini, sangat jarang sekali media-media baik itu cetak, elektronik yang memberikan wacana ataupun menayangkan acara-acara yang dapat menumbuhkan nasionalisme pada masyarakat. Kita ambil contoh yang paling mudah misalnya di media televisi nasional kita. Ada berapa banyak acara yang sifatnya mendidik penontonnya? Sangat jarang sekali, dan kebanyakan berisi hiburan-hiburan semata. Padahal jika semua masyarakatnya sadar akan pentingnya peranan media dalam perkembangan suatu masyarakat, tentu saja semua pihak akan saling berusaha untuk bisa menampilkan tayangan-tayangan yang lebih bermutu dan mendidik.
Jadi, suatu negara akan bisa menjadi kuat dan maju, bila
masyarakatnya memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Memiliki rasa
cinta kepada tanah air dan bangsa melebihi kecintaan atas dasar ras,
suku ataupun golongan.
Mari kita para orang tua, untuk bisa mengajarkan putra-putrinya untuk
bisa lebih mengenal tentang Indonesia, kita bimbing putra-putri kita
agar bisa berjalan sesuai dengan arah yang benar, agar bisa memilih
tontonan-tontonan yang baik. Bagi kita generasi mudanya, buang sifat
egoisme jauh-jauh. Kita harus bisa mencontoh pemuda-pemuda pada era
perjuangan dulu. Pemuda bersatu maka kemerdekaan pun bisa diraih. Kita
harus menyiapkan segalanya untuk menerima estafet perjuangan mereka.
Pemuda adalah harapan bangsa, pemuda adalah tulang punggung bangsa. Maka
benar juga semboyan “Kridaning Taruna Manggalaning Nagari”, maju
mundurnya negara tergantung pada pemudanya. Jika pemudanya bersatu, maka
kemajuan bangsa ini pun bisa kita wujudkan.
0 komentar:
Posting Komentar