Namun, di sisi lain, ada juga kelainan pola makan lainnya
yang juga mengintai remaja perempuan. Binge Eating Disorder (BED)
namanya.
Kontras dengan anoreksia dan bulimia yang menghindari makan, BED justru membuat penderitanya makan dalam jumlah banyak.
"Yang mengerikan dari BED karena tidak ada yang
membicarakan tentang ini. Para selebriti tidak menyinggungnya, dokter
tidak banyak membicarakannya, bahkan pakar pun terkadang tidak mengenali
gejalanya," papar Cynthia Bulik, Direktur Eating Disorders Program di
University of North Carolina, Amerika Serikat, dilansir Huffington Post.
Bulik menambahkan BED adalah gangguan pola makan yang kerap diabaikan padahal paling umum terjadi.
"Secara total, penderita BED jauh lebih banyak dari
penderita anoreksia dan bulimia disatukan. Penderitanya tidak hanya
remaja perempuan, tapi juga laki-laki," tambahnya.
Alasan kenapa BED terabaikan, menurut Bulik, karena
gejalanya yang tersamarkan. "Orang menyebutnya sebagai comfort food,
makanan yang menenangkan saat sedih atau tertekan. Tapi dalam kasus yang
parah, orang bisa melakukan aksi makan sporadis yang menyebabkan
kematian," kata Bulik.
Parahnya, di televisi dan film, BED seolah dilegalkan. Di
film, saat patah hati, wanita akan membuka kulkas dan memeluk es krim
coklat sembari menonton televisi sementara pria akan pergi ke bar dan
minum-minum.
Contoh tersebut, ujar Bulik, adalah gejala awal BED. "Jika
terus dibiasakan, mereka akan mencari makanan untuk mengobati segala
kesedihan. Imbasnya, obesitas dan berbagai penyakit akut," papar Bulik.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Bulik menganjurkan untuk
mencari tahu akar permasalahan sebelum memfokuskan pada pola makan
baru.
"Semua gangguan yang berhubungan dengan pola makan, ada
kaitannya dengan kesehatan mental. Menyembuhkan BED atau anoreksia,
tidak bisa hanya dengan mengubah pola makan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar