Kamis, 19 Maret 2015

BED, Kelainan Pola Makan yang Kerap Diabaikan

Jika berbicara tentang kelainan pola makan, bulimia dan anoreksia pasti ada di daftar teratas. Faktanya, banyak remaja, terutama perempuan yang menderita gangguan pola makan tersebut akibat obsesi mendapatkan tubuh ramping semampai bak model. 
Namun, di sisi lain, ada juga kelainan pola makan lainnya yang juga mengintai remaja perempuan. Binge Eating Disorder (BED) namanya.
Kontras dengan anoreksia dan bulimia yang menghindari makan, BED justru membuat penderitanya makan dalam jumlah banyak.
"Yang mengerikan dari BED karena tidak ada yang membicarakan tentang ini. Para selebriti tidak menyinggungnya, dokter tidak banyak membicarakannya, bahkan pakar pun terkadang tidak mengenali gejalanya," papar Cynthia Bulik, Direktur Eating Disorders Program di University of North Carolina, Amerika Serikat, dilansir Huffington Post.
Bulik menambahkan BED adalah gangguan pola makan yang kerap diabaikan padahal paling umum terjadi.
"Secara total, penderita BED jauh lebih banyak dari penderita anoreksia dan bulimia disatukan. Penderitanya tidak hanya remaja perempuan, tapi juga laki-laki," tambahnya.
Alasan kenapa BED terabaikan, menurut Bulik, karena gejalanya yang tersamarkan. "Orang menyebutnya sebagai comfort food, makanan yang menenangkan saat sedih atau tertekan. Tapi dalam kasus yang parah, orang bisa melakukan aksi makan sporadis yang menyebabkan kematian," kata Bulik.
Parahnya, di televisi dan film, BED seolah dilegalkan. Di film, saat patah hati, wanita akan membuka kulkas dan memeluk es krim coklat sembari menonton televisi sementara pria akan pergi ke bar dan minum-minum. 
Contoh tersebut, ujar Bulik, adalah gejala awal BED. "Jika terus dibiasakan, mereka akan mencari makanan untuk mengobati segala kesedihan. Imbasnya, obesitas dan berbagai penyakit akut," papar Bulik.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Bulik menganjurkan untuk mencari tahu akar permasalahan sebelum memfokuskan pada pola makan baru.
"Semua gangguan yang berhubungan dengan pola makan, ada kaitannya dengan kesehatan mental. Menyembuhkan BED atau anoreksia, tidak bisa hanya dengan mengubah pola makan," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .