Berbicara mengenai gangguan pada telinga, risikonya tidak hanya
mengancam orang dewasa. Namun, anak-anak yang Anda sayangi, bisa juga
terancam dengan gangguan telinga, salah satunya adalah otitis media atau
yang biasa dikenal disebut congek.
Gangguan ini, banyak terjadi pada anak, yang sayangnya, lama
ditangani karena kurangnya pengetahuan orangtua terhadap gejala dari
gangguan ini.
Otitis media adalah radang atau infeksi pada
telinga bagian tengah, yang disebabkan adanya pembengkakan, yang diikuti
keluarnya cairan dari telinga. Gangguan ini, dapat menyebabkan adanya
rasa tak nyaman dan pengang pada telinga, yang tentunya mengganggu
kesehatan telinga anak.
Menurut Prof. Dr. Zainul A. Djaafar,
otitis media sangat rentan diderita oleh anak. Hal ini, karena pada masa
anak-anak, tuba eustachius yang dimiliki dan rongga telinga masih
berdekatan dan berbentuk horizontal. Kondisi sangat mudah terjadi
perpindahan bakteri dan kuman pada telinga anak.
Selain
mengganggu kesehatan, radang telinga tengah bisa juga mengganggu
aktivitas verbal anak seperti adanya kesulitan mendengar yang
berpengaruh pada cara berkomunikasi dan pertumbuhan anak. Hal tersebut,
kemudian, dapat mengganggu proses belajar anak.
Gejala dari
otitis media ini, pada anak dapat dikenali dengan adanya demam yang naik
turun, rasa gelisah, sulit tidur, muntah, hingga kejang-kejang.
"Hal-hal
ini yang seharusnya diperhatikan oleh para ibu. Ketika sudah terjadi
gejala seperti ini segeralah ditangani. Jika tidak, bisa menimbulkan
komplikasi seperti pusing, hingga meningitis yang mematikan," ujar
Zainul, ketika di seminar mengenai kesehatan telinga di Jakarta, Kamis, 5
Maret 2015.
Untuk melindungi buah hati dari gangguan ini,
dibutuhkan perhatian dari orangtua, terhadap kesehatan telinga anak.
Salah satu caranya, menurut Zainul, bisa dilakukan dengan cara
memperpanjang masa menyusui pada bayi. Hal ini bisa mengurangi risiko
anak terkena gangguan pada telinga.
Selain itu, pemenuhan
nutrisi pada anak, penjagaan lingkungan bermain, serta perawatan dini,
bisa juga menjadi cara yang tepat untuk mengembalikan keoptimalan fungsi
dengar anak. (art)
Kamis, 05 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar