Kamis, 05 Maret 2015

Pria Ini Memaki Orang yang Akan Memberinya Pekerjaan

Saran dari kami: saat Anda mau datang ke sebuah sesi wawancara pekerjaan, jangan pernah membentak, atau berkata kasar pada orang dalam perjalanan menuju tempat interviu. Karena bisa jadi, orang yang Anda bentak itu adalah orang yang nanti akan mewawancarai Anda. Ya, skenario konyol inilah yang terjadi pada seorang pria di London.

Dikutip dari laman World Observer, beberapa waktu lalu, ada seorang pria yang naik kereta bawah tanah. Saat mau masuk ke dalam kereta, ternyata di antrean ada pria lain yang tampak menghalangi langkahnya. Karena kesal buru-buru mau datang ke tempat interviu kerja, si pria ini lalu mendorong orang itu sambil mengumpatnya dengan kata-kata kasar.

Ia merasa hal ini perlu dilakukan, karena ia tak mau datang terlambat ke kantor Python Developer, yang ada di bawah grup Forward Partners, sebuah perusahaan besar, yang hari itu berminat untuk bertemu langsung dengannya, guna kemungkinan mengisi sebuah posisi bagus di kantor mereka.

Yang pria itu tak sadari bahwa pria yang baru saja ia umpat dengan kata-kata kasar huruf `F` itu adalah Matt Buckland, Head of Talent and Recruiting di Forward Partners. Ia adalah seorang petinggi di Python Developer yang memang dikenal low profile, sehingga ke mana-mana ia lebih senang naik kendaraan umum.

Jadi, apakah bisa Anda tebak, kira-kira apa yang akan terjadi dalam sesi wawancara kerja yang terjadi beberapa jam kemudian? Mungkin, sebagian dari Anda akan mengira bahwa sang petinggi perusahaan itu akan memaki-maki balik pria ini, di ruang kerjanya yang megah. Atau, ada yang menyangka, Matt akan memanggil satpam berbadan besar untuk menyeret keluar si pria kasar ini?

Well… sayangnya semua bayangan Anda tentang semua kejadian itu ternyata salah. Karena malah sebaliknya, karena pada dasarnya Matt Buckland adalah orang berjiwa besar, ia justru dengan ramah tetap menyambut pria yang namanya tak disebut itu di ruang kerjanya.

Selama satu jam interviu, bahkan berjalan lancar, dan Matt dengan rendah hati malah meminta maaf, kalau memang tadi pagi saat di kereta api, ia membuat kenyamanan pria itu terganggu.
Menanggapi sikap ramah sang calon atasan, tentu membuat sang pria kasar itu makin tak nyaman. Untungnya, dengan wajah selalu tersenyum, Matt berusaha tetap mengendalikan jalannya sesi wawancara dengan seprofesional mungkin.

“Saya akui momen itu memang agak aneh, namun saya berhasil mencairkan suasana. Setelah sesi tanya jawab seputar pekerjaan selesai, kami bahkan sempat menertawakan kejadian di pagi hari itu,” ujar Matt saat diwawancara BBC.

Sayangnya, karena kurang memenuhi kualifikasi, pria itu tidak berhasil menjadi kandidat yang maju ke tahap seleksi selanjutkan. Matt katakan, ini murni sebuah keputusan profesional, yang sama sekali tak ada hubungan dengan kejadian panas di kereta itu. “Kami sudah saling memaafkan,” ujarnya sambil tersenyum. (asp)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .